Kamis, 10 Maret 2016


Assalamu’alaikum.
PDL adalah singkatan dari Pakaian Dinas Lapangan atau biasa digunakan untuk pemberitahuan akan identitas diri atau kelompok. Baru saja Himmah UNO Yogyakarta akan mengadakan baju PDL tersebut. Sebelum adanya pengadaan PDL ini, para petinggi Himmah UNO Yogyakarta melakukan rapat kecil-kecilan yang dihadiri oleh beberapa pengurus dan anggota Himmah UNO Yogyakarta. Hasil dari rapat yang dilakukan diantaranya pembagian tugas, pemilihan warna, dan lain-lain.
Tidak lama kemudian desain baju PDL selesai dibuat. Akan tetapi, masih ada proses selanjutnya yakni voting desain. Selain dari itu, ada juga voting warna dan voting lainnya.
Setelah melakukan beberapa proses, terdapatlah keputusan untuk desain PDL, warna desain PDL, harga PDL dan lainnya. Namun, masih ada proses selanjutnya yaitu pendataan pesanan. Dalam hal ini, terdapat pembagian tugas. Pembagian tugas tersebut salah satunya dilakukan dengan cara menunjuk perwakilan atau satu orang dari tiap angkatan. Ada mas Panggih untuk angkatan pertama Himmah UNO Yogyakarta sampai angkatan 2011, mas Naufal untuk angkatan 2012, mas Darma untuk angkatan 2013, mas Walharik untuk angkatan 2014, mas Ian dan Gustav untuk angkatan 2015.
Demikian ulasan atau artikel mengenai pengadaan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Himmah Uno Yogyakarta.
Salam UNO !!!
Wassalamu’alaikum.

Oleh : Tri Setya Darmawan

Senin, 14 Desember 2015


Menemui kakak kelas yang sekarang menjadi kakak tingkat, mendapatkan koneksi terbaru, mendapatkan pelajaran berharga, mendapatkan motivasi sangat membangun, dan mendapatkan keluarga baru yang sangat ramah. Siang itu terlihat sangat cerah karena bayangan tentang apa yang akan terjadi di malam hari telah melintas sejak pagi. Hingga saat berkumpul tiba, banyak yang masih belum dapat berkumpul tepat waktu dengan berbagai alasan. Maghrib berkumandang, berangkatlah rombongan itu ke Kaluirang. Perjalanan ini jelas-jelas sangat panjang. Dengan menikmati gemerlap malam jalan Kaliurang, tanpa sadar jam sembilan malam rombongan baru sampai di villa yang terlihat sederhana namun sangat luas itu. Dingin serasa menusuk tulang, air serasa membekukan kuku, lantai terasa menggigit telapak kaki. Semua itu melebur menjadi kehangatan saat lingkaran keluarga pertama terbentuk.
Sudah biasa tapi sangat penting, perkenalan pertama dilakukan setelah perkenalan singkat tentang Himmah UNO Jogja dengan prosedur semi permainan. Siapapun yang terkena boneka sapi yang dilemparkan harus menyebutkan nama orang-orang yang telah memperkenalkan diri sebelumnya. Beberapa nama sudah terkunci di dalam ingatan. Hanya saja tetap ada beberapa nama yang belum sempat terhafalkan. Sudahlah, malam semakin larut maka semua orang tidur di ruangan masing-masing. Pikiran pun sudah terlalu lelah untuk menerima informasi lebih lanjut dari acara ini. Ngomong-ngomong bangunan tua itu terlihat sangat menyeramkan saat malam hari. Untung saja semua langsung tertidur lelap setelah acara pertama selesai. Rasa capek berkendara ternyata sangat menggelayuti mata semua orang. Tidak ada yang perlu merasa ketakuatan terbangun sendiri di tengah malam. Malam pertama terasa sangat tenang dan menyenangkan. Entahlah apa yang akan terjadi esok hari.
Pukul lima pagi belum ada yang bangun tidur. Keadaan yang masih gelap memang menggoda mata untuk terpejam lagi. Sehingga salah satu dari mereka terbangun terlebih dahulu dan dengan sigap membangunkan yang lainnya. Untunglah waktu subuh masih terkejar. Mungkin karena capek yang masih menggelayut, banyak dari mereka yang tidur kembali setelah sholat. Bagi yang telah terbangun memiliki banyak kesibukannya masing-masing. Jalan-jalan pagi, memasak, mengambil sarapan, atau hanya mengobrol santai. Saat matahari sudah mulai naik, semua orang beranjak dari villa untuk pergi berolah raga sambal berwisata ke Goa Jepang. Semangat membara sangat terasa dalam rombongan tersebut. Tak disangka yang harus ditempuh kurang lebih sembilan kilometer. Sehingga di tengah jalan, dua orang tumbang dan memutuskan untuk kembali. Sisanya tetap mendaki dan akhirnya dapat mencapai puncak dan berfoto ria di goa jepang. Dua orang yang tumbang memilih untuk kembali ke villa terlebih dahulu, dan ternyata masih ada beberapa orang lagi yang juga tumbang di tengah jalan sehingga villa tidak sesepi saat dua orang yang tumbang pertama datang.
Tak terasa jam dua belas siang yang mencapai puncak baru saja kembali ke villa. Senyum bangga merekah di muka yang baru saja datang. Namun tetap saja senyum itu juga bercampur dengan lelah yang teramat sangat. Apalagi, seuruh rombongan berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu. Sehingga jatah sarapan hari itu digunakan untuk jatah makan siang. Ngomong-ngomong (lagi) hari kedua ini banyak yang pulang ke tempat tinggal masing-masing karena ada kuliah yang tak bisa ditinggalkan. Meski personil LamBan ini selalu pasang surut layaknya ombak, acara yang tidak sempat dilaksanakan karena kurang lengkapnya anggota tetap tidak terasa sia-sia. Mengingat lelahnya semua orang setelah melihat goa jepang. Memang sangat menyenangkan dan sangat hangat tanpa ada tekanan apapun dari kakak tingkat di acara ini. Siang itu, banyak sekali yang tidur siang karena kelelahan. Keluarga ini benar-benar memberikan kesenangan dan ketenangan bagi anggota mereka yang baru saja datang di Jogja dan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Keluarga ini tidak pernah sama sekali menambah pikiran adik-adik yang baru saja datang. Bahkan, kakak-kakak yang ada memberika masukan secara cuma-cuma dan ramah kepada adik-adik yang memiliki masalah tentang hidup di Jogja.
Setelah maghrib, perkenalan sesi II dimulai. Dengan perkenalan yang lebih sederhana dan menggunakan prosedur semi permainan juga, membuat nama-nama yang beum sempat terhafalkan menjadi terhafalkan secara otomatis. Selain itu, perjalan panjang ke goa jepang juga telah mendekatkan seluruh anggota Himmah UNO Jogja. Sejarah himmah UNO juga dijelaskan kembali dengan rinci di depan anggota yang baru bergabung. Setelah itu semua orang diperbolehkan istirahat. Perasaan tidak enak mulai merasuki para anggota baru karena tak mungkin acara ini hanya berakhir seperti ini. Di sisi lain, aura senior juga mulai muncul dalam diri kakak-kakak.
Terang saja, tengah malam semua orang dibangunkan untuk menjalani ritual kekeluargaan yang telah ada sejak dulu. Semua pergi ke luar villa, meminum jamu yang amat pahit dan memakan nasi yang sangat asin. Banyak reaksi yang muncul. Rata-rata semua yang telah meminum jamu dan memakan nasi asin itu, pasti muntah. Bahkan kakak-kakak yang menyuruh anggota baru makan dan minum, juga ikut makan dan minum jamu dan nasi asin tersebut. Bukan tanpa alasan ritual ini dilaksanakan. Dengan ini, pesan yang diberikan oleh kakak-kakak adalah kehidupan tidak hanya berhenti saat lulus MA dan masuk universitas. Masa ini adalah awal untuk menghadapi masalah kehidupan yang lebih rumit, kejam dan pahit. Hidup tidak akan hanya terasa manis. Hidup dapat terkadang berasa pahit, asin, dingin, seram, dan menyebalkan.
Hari terakhir tiba, acara utama tiba. Pengujian kekompakan, kekeluargaan, dan tanggung jawab dimulai. Game terakhir yang melibatkan semua orang dimulai. Dengan peraturan, pemain melindungi lilin yang dibawa oleh salah satu orang dari mereka dan ada sebagian orang yang bertugas melempari pemain dengan bola-bola air. Sehingga kerjasama sangat dibutuhkan disini. Meski terasa sangat sulit, apalagi lemparan bola air itu tidak dapat dibilang pelan, para pemain dapat berhasil menyelesaikan game. Meski harus dulang beberapa kali. Tawa memecah diantara petugas pelempar dan pemain karena ini saatnya pembalasan dendam dari pemain kepada pelempar.
Seperti inilah acara ini berakhir. Dengan senyum merekah mengembang di wajah masing-masing dan perasaan ingin mengulangi lagi tumbuh di hati masing-masing.

Senin, 06 Juli 2015



Acara buka bersama ini ramadhan 1436 hijriyah ini diadakan di pondok laras jalan kaliurang KM 9,7.



Minggu, 05 April 2015

Pelaksanaan tasyakuran ulang tahun nufa yang dilaksanakan minggu lalu tepatnya tanggal 27 april 2013 pada jam 19 waktu setempat berlangsung meriah. syukuran diadakan di lekkos (kurang lebih seperti itu)

langsung saja kita lihat bagaimana suasana syukuran minggu kemarin 


















































Design by RMFC | Blogger Theme by Himmah - Premium Blogger Templates | NewBloggerThemes.com